Sunday, June 21, 2009

Zinat Al-Wahidin - Risalah Tasauf Shaikh Hamzah Fansuri

Mukadimmah

Bismillahirahmannirahim, Alhamdulillahi rabbil alamin, wal-'aqibatulil-mutaqqin wash-shalatu was-salamu 'ala rasulullah 'amda wa ilaha wa ashabihi ajmain (Dengan nama Allah yang pemurah dan penyayang. Segala puji kepada Tuhan penguasa sekalian alam. Yang memberikan keampunan kepada orang-orang yang bertaqwa. Salawat dan salam kepada Rasulullah berserta keluarga baginda dan sahabatnya sekalian)

Bahwa fakir daif Hamzah Fansuri hendak menyatakan jalan kepada Allah dan makrifat Allah dengan bahasa jawi dalam kitab ini. Insya Allah Ta'ala supaya hamba Allah Ta'ala yang tiada tahu bahasa Parsi dan bahasa Arab dapat membicarakan dia dalam kitab(ini).

Adapun kita ini hamba namai Zinatul Wahidin yakni segala yang mengesakan Allah Ta'ala. Barang siapa hendak meminum minuman orang berahi ada dalam kitab ini (dan) dapat diperolehinya kerana perkataan orang berahi dalam kitab ini ada. Tetapi (perkataan ini) dimukhtasar(kan)(diringkaskan) juga tiada (di)mutawwal(dihuraikan panjang lebar).

Adapun makkrifat (itu) terlalu musykil. Jika tiada guru yang baik dan murid yang terang hati, tiada terbicarakan (kerana) makrifat Allah rahasia Nabi Shalalahualaiwasalam. Tetapi barang kuasa kita tuntut (juga) seperti sabda Rasululah S.A.W "Man thalaba sya'ian wajada" yakni "Barangsiapa minta sesuatu sungguh-sungguh (nescaya) diperolehinya"

Dan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa salam wa lam thalabul ilma faridhatun 'ala kulli muslimin wa muslimatin yakni maksudnya menuntut ilmu itu fardhu atas segala laki-laki dan perempuan islam. Dan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa salam "Thalabul 'ilma wa lau kana bis-syin" yakni pergi tuntut ilmu jikalau ada dibenua Cina sekalipun".

Dan firman Allah Ta'ala

Wa ma khaqtul-jinna wal-insana illa li ya'budun

Yakni
Tiada ku jadikan jin dan manusia melainkan maka menyembah Daku yakni mengenal Daku

Lagi firman Allah dalam hadist qudsi

Kuntu kanzan makhfiyyan ahbabtu an u'rafa fa khalaqtul-khalqa lu'u'raf

Yakni
Dahulu adalah Aku perbendahayaan yang tersembunyi maka Kukasih bahwa akan dikenal Daku maka Kujadikan makhluq (supaya) mengenal Daku kerana ini.

Maka kata ahli tasauf bahawasanya mengenal Allah fardhu dan menyembah Allah pun fardhu sekadar kuasa kita, jangan kita taqsir dan jangan kita mencari kebesaran dunia dan harta dunia yang banyak lebih daripada kuat pagi dan petang (jangan masygulkan) anak isteri dan (jangan) makan dan tidur seperti binatang kerana manusia terlalu mulia kepada Allah Ta'ala, barang siapa yang tiada bermakrifat dan tiada berbuat ibadat, orang itu maqis, yakni kekurangan hukumnya. Saperti firman Allah Ta'ala

(bersambung)

No comments: